top of page
Search

Tips Memilih KOL dan Influencer yang Tepat untuk Brand Campaign yang Efektif

Saat ini, kehadiran key opinion leader (KOL) dan influencer di dunia marketing sudah menjadi hal lumrah. Ditambah dengan peningkatan penggunaan media sosial, keduanya jadi salah satu taktik yang bisa diandalkan untuk menyampaikan pesan brand Anda ke target sasaran secara efektif. Tidak heran, jasa KOL dan influencer kini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk berkolaborasi, pastikan bahwa individu atau organisasi tersebut memiliki kesesuaian dengan brand dan pesan yang ingin disampaikan.

KOL kerap disamakan dengan influencer. Kenyataannya, keduanya punya beberapa perbedaan mendasar. KOL adalah individu atau organisasi yang ahli di industri tertentu. Kredibilitas mereka ditunjukkan lewat keahlian, pengetahuan, hingga profesi yang diakui. Berbeda dengan influencer, kredibilitas atau kepercayaan yang mereka dapatkan berasal dari identifikasi personal yang mereka bangun di sosial media dan diakui oleh pengikutnya berdasarkan preferensi pribadi. Oleh karena itu, influencer butuh jumlah pengikut yang banyak untuk membangun power to influence, sementara tidak untuk KOL. Meskipun KOL saat ini mayoritas memiliki akun di sosial media, tapi jumlah followers bukanlah hal utama karena KOL biasanya menyampaikan opini secara langsung melalui berbagai kegiatan offline.

Nah, apa saja sih hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda mengalokasikan campaign budget untuk KOL maupun influencer? Simak beberapa tips berikut ini:

1. Relevansi

Pastikan bahwa kemampuan maupun profesi dari KOL yang Anda tunjuk sesuai dan bisa mendukung brand campaign Anda. Begitu juga dengan influencer, pastikan bahwa konten yang biasa dibagikan di media sosial, dapat mendukung dan sejalan dengan tujuan dari campaign Anda. Misalnya, jika brand Anda bergerak di bidang kuliner, pilih KOL maupun influencer yang kredibel di bidang kuliner, suka mengulik makanan dan memiliki taste yang cocok dengan selera mayoritas masyarakat Indonesia. Selain itu, pastikan bahwa kandidat KOL maupun influencer tidak sedang berkolaborasi dengan brand competitor ataupun bekerja di industri yang bertentangan dengan brand Anda.

2. Koneksi dan engagement

Setelah memiliki kesamaan value, koneksi dan engagement yang baik dengan publik maupun followers yang dimiliki juga menjadi hal yang bisa mendukung efektivitas campaign. Cek kembali bagaimana citra KOL melalui berbagai pemberitaan yang mencatut nama ataupun organisasi yang menaunginya. Untuk influencer, jumlah followers yang tinggi belum cukup. Anda juga perlu memastikan bahwa followers dari kandidat influencer tersebut berkualitas. Manfaatkan beberapa tools yang bisa mengetahui kualitas followersnya, mulai dari engagement rate, following and followers ratio, hingga followers demographic.

3. Ruang KOL dan influencer untuk berkreasi

Salah satu manfaat menggandeng KOL ataupun influencer untuk brand campaign Anda adalah menjangkau target audiens secara lebih luas dengan efektif. Untuk itu, diskusikan objective dari campaign Anda ke KOL dan influencer yang sudah terpilih. Jika perlu tanyakan pendapat mereka tentang pendekatan yang perlu dilakukan untuk menyasar target sasaran Anda yang menjadi bagian dari followers mereka. Saat eksekusi, berikan ruang untuk mereka menyampaikan pesan tersebut dengan gaya dan nilai otentik dari diri mereka sendiri.

Demikian beberapa tips yang bisa Anda coba. KOL dan influencer merupakan bagian dari campaign Anda. Oleh karena itu, setelah kolaborasi dilakukan, jangan lupa untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas dari kerjasama dengan KOL dan influencer untuk campaign Anda.

109 views0 comments

Recent Posts

See All

Pemasaran Digital

Revolusi digital yang dimulai pada tahun 1980  dipicu oleh generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an atau biasa disebut generasi milenial. Disusul ledakan dalam penggunaan Internet dengan pembentuka

bottom of page